Selasa, 27 Februari 2018

Budidaya ikan Oscar

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRP1kRDL9nkNuPsqC3k2IuE7gKvCorccvg5tvFlhL7atkSY9SxgRwPENDAHULUAN
Ikan oscar adalah salah satu jenis ikan hias yang banyak digemari oleh kalangan hobiis, karena ikan ini memiliki komposisi warna yang menarik sehingga dalam pemeliharaannya, ikan ini memerlukan makanan dan perawatan khusus. Bercak warna indah yang menempel pada tubuhnya tidak akan muncul apabila ikan ini mengalami stres. Terjadinya stres dapat merupakan satu langkah awal terserangnya ikan ini oleh organisme penyabab penyakit, sehingga selain pengetahuan tentang cara perawatan yang baik, pengetahuan tentang penyakit yang sering menyerang ikan oscar dan cara-cara menanggulanginya, perlu dimiliki oleh para hobiis ataupun para pembudidaya ikan hias ini. 

DESKRIPSI IKAN OSCAR
Sistematika
*      Ordo            : Percomorpjoidei
*      Famili          : Cichlidae
*      Genus          : Astronotus
*      Spesies        : Astronotus acellatus, Cuvier

Morfologi
Ikan Oscar memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan ikan nila, ia memiliki kepala yang besar dengan mulutnya lebar, bergerigi, agak meruncing, dan terletak di tengah (terminal). Sirip punggung (dorsal fin) berbentuk lebar yang ujungnya bersebrangan dengan sirip dada (pectoral fin), serta ujung sirip punggung dan sirip anus meruncing agak tumpul. Sirip ekornya berbentuk bulat (rounded).
Tubuhnya dilapisi warna dasar bervariasi, akan tetapi lebih sering ditemukan Oscar yang memiliki warna dasar hijau zaitun gelap atau coklat tua dengan coretan dan bintik-bintik tidak beraturan di bagian sisi yang berasal dari sisik yang berwarna kuning keemasan atau kemerah-merahan. Ikan jantan mempunyai beberapa tanda merah menyala pada tutup insang dan dekat daerah perut di samping. Kecerahan warna ikan ini sering berganti-ganti tergantung pada kondisi ikan. Ikan ini memiliki pergerakan yang gesit karena ditunjang dengan bentuk badan yang langsing, pipih ke samping (compressed).
Tingkah Laku
Ikan oscar  termasuk ikan yang cerdas, karena ikan ini mudah mengenali pemiliknya. Selain itu, dapat kita ketrahui bahwa ikan ini juga sensitif terhadap gerakan, intesnsitas cahaya, dan irama akan tetapi ikan ini jugamempunyai kebiasaan merusak atau mengganggu ornamen-ornamen yang ada di dalam akuarium.
Ikan oscar dewasa termasuk ikan buas, karena ia mempunyai kebiasaan memakan ikan-ikan yang berukuran kecil terlebih jika ikan itu bukan dari famili yang sama dengannya. Ikan oscar dapat hidup rukun apabila dipelihara dengan ikan dari Famili Chiclidae lainnya yang memiliki ukuran tubuh sama dengannya.
Makanan
Makanan yang biasa diberikan pada ikan oscar sangat variatif seperti ikan-ikan kecil, jentik nyamuk, ataupun potongan-potongan ikan lainnya. Akan tetapi, untuk menghasilkan ikan oscar yang memiliki kualitas warna yang baik, maka sebaiknya makanan yang diberikan pada ikan ini adalah makanan yang mengandung zat chitine. Jenis makanan yang mengandung zat chitine kebanyakan adalah makanan alami berupa hewan-hewan yang memiliki cangkang seperti kutu air, udang  kali, rayap, dan lain-lain.
Reproduksi
Ikan oscar dapat dipijahkan setelah mencapai ukuran panjang 15 cm dengan lebar 10 cm. Telur hasil pemijahan akan ditempatkan oleh induk oscar pada substrat yang memiliki permukaan licin seperti kaca, porselin, ataupun pecahan genting, dan selanjutnya akan dijaga oleh induk sampai telur tersebut menetas.
Ikan oscar dapat bertelur setiap 10 hari sekali dengan jumlah telur sekitar 1000-3000 butir per induk. Sepasang induk oscar dapat dipijahkan sampai 5 musim pemijahan atau sampai berumur 7 tahun. Semakin tua umur ikan oscar, maka kuantitas telur yang dihasilkannyapun akan semakin menurun.

TEKNIK PEMBENIHAN
Persiapan Sarana Pemijahan
Sarana pemijahan yang sering dipakai untuk memijahkan ikan oscar adalah berupa bak semen dengan ukuran 2 x 2 x 0,5 m. Sebelum digunakan, bak pemijahan dipersiapkan terlebih dahulu dengan melakukan kegiatan pembersihan bak dari kotoran dan sampah-sanpah. Apabila bak yang akan dipakai adalah bak yang baru dibuat, maka sebaiknya bak tersebut direndam dengan air sumur selama 4 minggu dengan perlakuan setiap 2 minggu sekali bak dikuras. Setelah itu lakukan penjemuran terhadap bak pemijahan, hal ini dilakukan selain untuk memberikan rangsangan terhadap oscar, juga untuk membunuh bibit penyakit yang diperkirakan bersarang dalam bak.
Setelah bak pemijahan disiapkan, selanjutnya air dimasukan ke dalam bak dengan ketinggian 25-30 cm. Sumber air yang dapat digunakan adalah air sumur ataupun air PAM, akan tetapi air tersebut perlu diendapkan selama 12-24 jam.
Substrat (Penempel Telur)
Telur ikan oscar bersifat adhesiv, artinya telur memerlukan tempat untuk menempel (substrat). Jenis substrat yang biasa digunakan dalam pemijahan ikan oscar adalah berupa batu yang memiliki permukaan datar ataupun bahan lain yang memiliki permukaan licin, seperti pecahan genting, porselin, kaca ataupun pipa paralon.
Sebelum dimasukan ke dalam bak pemijahan, substrat yang akan dipakai sebaiknya dicuci dahulu untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel agar tidak mengganggu telur. Jumlah substrat yang dimasukan disesuaikan dengan jumlah induk oscar yang akan dipijahkan. Untuk setiap pasangan induk oscar yang akan dipijahkan, cukup diberikan substrat 1 saja, dan substrat tersebut kita simpan di bagian sudut bak. Ukuran substrat yang ideal biasanya adalah 15 x 20 cm atau 20 x 20 cm.
Pemasukan Induk
Ikan oscar dapat dipijahkan dengan perbandingan induk jantan dan betina 1 : 1. Jumlah induk oscar yang akan dipijahkan, sebaiknya disesuaikan  dengan ukuran bak pemijahan 2 x 2 m dapat dimasukan induk sebanyak 4 pasang.
Proses Pemijahan
Proses pemijahan pada ikan oscar dimulai dengan gerakan-gerakan lincah dari induk jantan untuk memikat induk betina, kemudian kedua induk akan mencari tempat yang dianggap cocok dan membersihkannya. Setelah itu, induk betina akan mulai mengeluarkan telurnya di permukaan substrat, dan induk jantan akan langsung mengeluarkan spermanya untuk membuahi telur-telur tersebut.
Telur-telur hasil pemijahan tadi, akan dijaga oleh kedua induk, akan tetapi sering pula terjadi induk oscar memakan telur-telurnya kembali karena ia kekurangan makanan. Oleh karena itu untuk mencegah hal itu terjadi, maka sebaiknya telur-telur tadi kita pindahkan ke tempat lain untuk ditetaskan.
Penetasan Telur
Telur-telur hasil pemijahan sebaiknya di tetaskan di dalam wadah terpisah dengan bak pemijahan. Wadah yang biasa digunakan adalah akuarium yang diisi air setinggi 6-8 cm. Akuarium tersebut kita tempatkan pada tempat yang terlindung dari hujan dan panas yang berlebihan. Akuarium penetasan sebaiknya di aerasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen terlarut bagi telur. Gelembung udara yang dihasilkan oleh aerator jangan terlalu besar, hal ini bertujuan agar telur tidak terganggu.
Dalam waktu 3 hari, telur-telur yang kita tetaskan biasanya sudah mulai menetas. Larva ikan oscar tidak langsung kita beri makan, karena ia masih memiliki kantung kuning telur sebagai sumber makanannya. Pada umur 4 hari benih sudah mulai diberi makanan alami berupa kutu air. Benih yang dapat dihasilkan dari sepasang induk adalah 1000-3000 ekor.
Perawatan
Larva yang telah menetas selanjutnya kita pelihara di dalam akuarium penetasan sampai berumur 1 bulan. Selama pemeliharaan, ketinggian air dalam akuarium ditingkatkan secara bertahap setiap 7 hari sekali yaitu dari 6 cm menjadi 10 cm, 15 cm dan 20 cm.

Setelah berumur 1 bulan, benih-benih tersebut kita pelihara dalam bak berukuran 4 m2 dengan kepadatan 250 ekor per m2. Selama pemeliharaan, benih di beri makanan berupa kutu air ataupun cacing sutera. Makanan diberikan sebanyak 2-3 kali sehari secara adlibitum.

PENYAKIT DAN PENGENDALIANNYA
Usaha pengendalian penyakit yang sering menyerang ikan oscar dapat dilihat secara jelas di dalam tabel 1.
Tabel 1. Pengendalian Penyakit Pada Ikan Oscar
PENYAKIT

PENCEGAHAN

PENGOBATAN
PERLAKUAN DENGAN BAHAN ALAMI
VIRUS



Epithelioma papulasum
Pengelolaan air yang baik dan treatment terhadap peralatan yang digunakan

 

Penyuntikan dengan larutan arsenic pada bagian perut ikan yang sakit. Penyuntikan pertama menggunakan 1 ml larutan 1% arsenic dalam senyawa arycil dan diikuti 3 kali penyuntikan dengan larutan 5%
Perendaman ikan dengan menggunakan ekstrak daun sambiloto (antibiotic alami)
BAKTERI

 

 


Myxobacterium sp.

(bakteri yang termasuk ke dalam famili Mycobactericeace)
Pengelolaan air yang baik dan treatment terhadap peralatan yang digunakan

 

Penyuntikan dengan Kanamycin (antibiotic) 0,02 mg/gr ikan

Penyuntikan dengan Streptomysin 0,01-0,02 mg/gr ikan

Perendaman dengan larutan Streptomycin 10 ppm
Perendaman ikan dengan menggunakan ekstrak daun sambiloto (antibiotic alami)
Flexibacter columnaris

(berkaitan dengan stres lingkungan terutama jika temperatur lingkungan meningkat terlalu tinggi)
Pengelolaan air yang baik dan treatment terhadap peralatan yang digunakan

 

Perendaman ikan dalam larutan malachite green 1:50.000 selama 10-30 detik

Perendaman ikan dalam larutan CuSO4­ 500 ppm selama 1-2 menit
Perendaman ikan dengan menggunakan ekstrak buah mahkota dewa




DAFTAR PUSTAKA
Afriantio, Eddy dan Evi Liviawati. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius. Yogyakarta : 1993
Daelami, Deden. Agar Ikan Sehat. Penebar Swadaya, Jakarta : 2001
Hakim A.R. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Oscar Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Susanto, Heru. Oscar. Penebar Swadaya. Jakarta : 1993

Senin, 12 Februari 2018

Pengembangan Budidaya Ikan Nila Skala Rumah Tangga


PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN NILA SKALA RUMAH TANGGA

PENDAHULUAN
Ikan nila memiliki keunggulan lain beberapa diantaranya: Ikan nila memiliki pertumbuhan yang cepat dan pesat menyebabkan waktu panen yang lebih cepat. Ikan  nila  dapat  dibudidayakan  di  berbagai media antara lain bisa menggunakan kolam, jaring apung, karamba, di sawah dan masih banyak  lainnya  dan  dapat  hidup  di  kondisi yang kepadatannya tinggi, tahan terhadap penyakit. Ikan nila merah respon terhadap pakan  buatan.  Ikan  nila  termasuk  ikan pemakan segala, dapat berkembang biak dengan pemberian berbagai macam makanan termasuk limbah rumah tangga dan ini dapat menghemat  biaya  perawatan  dan pemeliharaan.    Ikan  nila  dapat  berkembang biak secara alami dan investasi usahanyapun relatif murah dibanding ikan lainnya.

TEKNIS BUDIDAYA IKAN  NILA
Lokasi
Tanah yang digunakan juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1.    Jenis tanah liat/lempung, tidak berporos.
2.    Kemiringan   tanah   yan bai untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk  memudahkan  pengairan  kolam secara gravitasi.
3.    Lokasi merupakan dataran rendah sampai agak tinggi (500 m dpl).

Kualitas Air
Persyaratan  kualitas  air  untuk pembesaran ikan nila antara lain :
1.    pH air antara 6,5-8,6
2.    Suhu air berkisar 25-30oC.
3.    Oksigen  terlarut  (DO)>5  mg/l  (ppm)  dan kandungan moniak (NH3)<0,02 ppm. Debit  air  untuk  kolam  air  tenang  8-15 liter/detik/ha.
4.    Kualitas air harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan.
5.    Tingkat   kecerahan   ai karena   plankton harus  dikendalikan.  Untuk  di  kolam  dan tambak, angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm.

 Wadah Budidaya

Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu:
1.    Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara  2-4  buah  dengan  luas  maksimum 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan  kecil  maka  benih  memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual kepada para pembudidaya ikan.
2.    Kolam pembesaran tahap II berfungsi untuk memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan  dengan  mata    jaring  1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
3.    Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan   benih Diperlukan   kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 m2.
4.    Kolam/tempat pemberokan
Pembesaran   ikan   nil dapa pula dilakukan  di  jaring  apung,  berupa  hapa berukuran 1×2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan nila. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1- 1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
Selain  media  kolam  ikan,  nila  juga dapat dibudidayakan pada wadah Keramba Jaring     Apung     (KJA).     Wadah     yang dipergunakan untuk budidaya pembesaran pada Karamba Jaring Apung (KJA) adalah 4x4x3     m3.     Spesifikasi     KJA     adalah pelampung terbuat dari bahan styrofoam atau drum, bentuk silindris dan jumlah pelampung minimal 8 buah/jaring. Lalu tali jangkar terbuat dari bahan polyetiline (PE), panjang   1,5   kali   kedalaman   perairan, jumlah 5 utas/jaring diameter 0,75 inchi.
Jangkar terbuat dari bahan besi/balok beton/batu, bentuk segiempat, berat min 40 kg/buah dan jumlah 5 buah/jaring. Sementara    jaring    terbuat    dari    bahan polyetiline  (PE  210  D/12),  ukuran  mata jaring 1 inchi, ukuran jaring 7x7x2,5 m3.
Luas  peruntukan  areal  pemasangan jarin maksimal  10%  dari  luas  potensi perairan atau 1% dari luas perairan waktu surut  terendah.  Jumlah  luas  jaring maksimal 10% dari luas areal peruntukan pemasangan jaring.

Proses Produksi
a.    Persiapan lahan
Yang  dimaksud dengan persiapan adalah melakukan     penyiapan     media     untuk pemeliharaa ikan terutam mengenai pengeringan dan pemupukan. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/m2, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/m2, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/m2.
b.    Proses pemeliharaan
-       Lama pemeliharaan adalah 4 bulan dengan tingkat  kelangsungan  hidup  (SR)  80  %.
-       Pakan yang diberikan berupa pellet apung dengn  dosis  3-4%  dari  biomassa  ikan.
-       Frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari dengan rasi konversi pakan (FCR) 1,2.
c.     Proses Panen
Ukuran panen nila adalah 500 gr/ ekor. Panen dilakukan pada pagi hari untuk mengurani resiko kematian dari ikan yang dipelihara. Perlu diperhatikan agar ikan sampai ke konsumen dalam keadaan hidup dan segar, hendaknya dalam pengangkutan gunakan air  yang  bersuhu rendah sekitar 200C. Waktu pengangkutan sebaiknya pada pagi hari atau sore hari. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

 Analisa Usaha

Analisa Usaha Pembesaran Ikan Nila
Skala Rumah Tangga

No
Uraian
Vol
Satuan
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
I
INVESTASI




1
Lahan
15
2
M
10.000
1.500.000
2
Plastik terpal
3x5x1 m
1
Buah
700.000
7.00.000
3
Peralatan
produksi
1
Paket
500.000
500.000
4
Pipa PVC 4
2
Buah
85.000
170.000
5
Knee PVC 4
1
Buah
20.000
20.000

Jumlah



2.890.000
II
BIAYA
OPERASIONAL




1
Benih ikan nila
2-3 cm
1.000
Ekor
350
350.000
2
Pakan 781 sp
30
Kg
9.500
285.000
3
Pakan 781
170
Kg
8.500
1.445.000

Jumlah



2.080.000

Jumlah modal awal (I+II)



4.970.000
III
PENDAPATAN





Ikan konsumsi
ukuran 200 gr





Pemeliharaan 4
bulan/siklus
180
Kg
17.500
3.150.000
IV
KEUNTUNGAN





Periode
1
Siklus

1.070.000

Tahun
3
Siklus

3.210.000


Sumber : Fahrur Razi, SST, 2015, Leaflet Perikanan "Pengembangan Budidaya Ikan Nila Skala Rumah Tangga"

Untung Besar dari Bisnis Budidaya Lobster Air Tawar

  Memiliki warna biru yang cerah disertai bentuk tubuh yang terlihat kekar dan anggun menjadikan lobster air tawar menarik dijadikan hiasan ...